IEEE
802.1x
Atau sering
disebut juga “port based authentication” merupakan standar yang pada
awal rancangannya digunakan pada koneksi dialup. Tetapi pada akhirnya,
standar 802.1x digunakan pula pada jaringan IEEE 802 standar. Pada
laporan ini, dikhususkan penggunaan standar 802.1x pada jaringan
wireless ( 802.11a/b/g ). Berikut merupakan skema dasar dari standar
802.1x.
Bila
ada WN (Wireless Node) baru yang ingin mengakses suatu LAN, maka
access point (AP) akan meminta identitas WN. Tidak diperbolehkan
trafik apapun kecuali trafik EAP. WN yang ingin mengakses LAN disebut
dengan supplicant. AP pada skema 802.1x merupakan suatu authenticator.
Yang dimaksud dengan authenticator disini adalah device yang
mengeksekusi apakah suatu supplicant dapat mengakses jaringan
atau tidak. Istilah yang terakhir adalah authentication server,
yaitu server yang menentukan apakah suatu supplicant valid atau
tidak. Authentication server adalah berupa Radius server (RFC2865)EAP,
yang merupakan protokol yang digunakan untuk authentifikasi, pada
dasarnya dirancang untuk digunakan pada PPP dialup. Untuk lebih jelasnya
nanti akan dijelaskan tentang EAP lebih lanjut.
Setelah identitas dari WN dikirimkan,
proses authentifikasi supplicant pun dimulai. Protokol yang digunakan
antara supplicant dan authenticator adalah EAP, atau lebih
tepatnya adalah EAP encapsulation over LAN (EAPOL) dan EAP
encapsulation over Wireless (EAPOW). Authenticator
me-rencapsulation paket dan dikirimkan ke authentication server.
Selama proses authentifikasi berlangsung, authenticator hanya
merelaykan paket dari supplicant ke authentication server.
Setelah semua proses selesai dan authentication server menyatakan
bahwa supplicant valid, maka authenticator membuka firewall
untuk supplicant tersebut.
Setelah proses authentifikasi selesai, supplicant dapat
mengakses LAN secara biasa. Lalu mengapa disebut sebagai “port based
authentication” ? Penjelasan adalah bahwa authenticator mengkontrol
dua jenis port yaitu yang disebut dengan controlled ports dan
yang disebut dengan uncontrolled ports. Kedua jenis port tersebut
merupakan logikal port dan menggunakan koneksi fisikal yang sama.
Gambar 2: “Port based authentication” skema
Sebelum authentifkasi berhasil, hanya
port dengan jenis uncontrolled yang dibuka. Trafik yang
diperbolehkan hanyalah EAPOL atau EAPOW. Setelah supplicant melakukan
autentifikasi dan berhasil, port jenis controlled dibuka
sehingga supplicant dapat mengakses LAN secara biasa. IEEE 802.1x
mempunyai peranan penting dari standar 802.11i.
3:22 PM
Diposting oleh
Reza
Standar IEEE
802.4 menerangkan LAN yang disebut Token bus. Secara fisik token bus
merupakan kabel linier atau berbentuk diagram pohon tempat
stasiun-stasiun dihubungkan. Secara logika, stasiun-stasiun diorganisasi
kedalam sebuah ring dimaan masing-masing stasiun mengethui alamat
stasiun lainnya yang berada di sebelah kiri dan kanannya. Bila ring
logika diinisialisasi, maka stasiun yang bernomor paling tinggi mempunyai
kesempatan pertama untuk mengirim. Setelah dilaksanakan, stasiun
tersebut memberikan kesempatan berikutnya jika stasiun tetangganya
dengan cara mengrimkan frame kontrol khusus yang disebut token. Token
berpropagasi mengelilingi Ring logic tersebut, dimana hanya pemegang
token sajalah yang diijinkan untuk mentranmisikan frame. Karena pada
suatu saat hanya terdapat sebuah stasiun saja yang memegang token, maka
tidak akan terjadi tabrakan.
Kelebihan
Menggunakan
peralatan telesi kabel yang memiliki realibilitas.
Kekurangan
Sistem broadband
banyak menggunakan rekayasa analog dan melibatkan modem serta amplifier
pita lebar.
Protokolnya sangat rumit dan memiliki delay pada
keadaan beban rendah yang panjang sangat tidak cocok untuk implementasi
serat optik dan hanya dipakai oleh pengguna yang sedikit.
3:20 PM
Diposting oleh
Reza
IEEE 802.3 adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang mendefinisikan
lapisan fisik dan sublapisan media access control dari lapisan data-link
dari standar Ethernet berkabel. IEEE 802.3 mayoritas merupakan
teknologi Local Area Network (LAN), tapi beberapa di antaranya adalah
teknologi Wide Area Network (WAN). IEEE 802.3 juga merupakan sebuah
teknologi yang mendukung arsitektur jaringan IEEE 802.1
DIX Ethernet dan IEEE 802.3
Spesifikasi Ethernet yang asli (yang disebut sebagai "Experimental Ethernet") dikembangkan oleh Robert Metcalfe pada tahun 1972 dan dipatenkan pada tahun 1978 dan dibuat berbasiskan bagian dari protokol nirkabel ALOHAnet. Memang, Experimental Ethernet sudah tidak digunakan lagi saat ini, tapi dapat dianggap sebagai protokol Ethernet oleh sebagian kalangan. Ethernet yang dikenal sekarang yang digunakan di luar Xerox adalah DIX Ethernet. Tetapi, karena DIX Ethernet juga dikembangkan dari Experimental Ethernet, dan semakin banyak standar yang juga dikembangkan berbasiskan teknologi DIX Ethernet, komunitas teknis telah menganggap bahwa semuanya adalah Ethernet.
Format Frame IEEE 802.3
IEEE 802.3 adalah sebuah format frame yang merupakan hasil penggabungan dari spesifikasi IEEE 802.2 dan IEEE 802.3, dan terdiri atas header dan trailer IEEE 802.3 dan sebuah header IEEE 802.2.
DIX Ethernet dan IEEE 802.3
Spesifikasi Ethernet yang asli (yang disebut sebagai "Experimental Ethernet") dikembangkan oleh Robert Metcalfe pada tahun 1972 dan dipatenkan pada tahun 1978 dan dibuat berbasiskan bagian dari protokol nirkabel ALOHAnet. Memang, Experimental Ethernet sudah tidak digunakan lagi saat ini, tapi dapat dianggap sebagai protokol Ethernet oleh sebagian kalangan. Ethernet yang dikenal sekarang yang digunakan di luar Xerox adalah DIX Ethernet. Tetapi, karena DIX Ethernet juga dikembangkan dari Experimental Ethernet, dan semakin banyak standar yang juga dikembangkan berbasiskan teknologi DIX Ethernet, komunitas teknis telah menganggap bahwa semuanya adalah Ethernet.
Format Frame IEEE 802.3
IEEE 802.3 adalah sebuah format frame yang merupakan hasil penggabungan dari spesifikasi IEEE 802.2 dan IEEE 802.3, dan terdiri atas header dan trailer IEEE 802.3 dan sebuah header IEEE 802.2.
3:17 PM
Diposting oleh
Reza
1.
Standar IEE 802.1.q
IEEE 802.1Q, atau VLAN Tagging, adalah sebuah jaringan yang ditulis oleh standar IEEE 802.1 mengizinkan beberapa workgroup bridge jaringan untuk berbagi transparan link jaringan fisik yang sama tanpa kebocoran informasi antara jaringan. IEEE 802.1Q — along with its shortened form dot1q — is commonly used to refer to the encapsulation protocol used to implement this mechanism over Ethernet networks. IEEE 802.1Q - bersama dengan bentuk singkat dot1q - biasanya digunakan untuk merujuk pada enkapsulasi protokol yang digunakan untuk menerapkan mekanisme ini melalui Ethernet jaringan.
IEEE 802.1Q mendefinisikan arti dari sebuah Virtual LAN (VLAN) yang berkaitan dengan model konseptual tertentu yang mendukung bridging pada lapisan MAC dan pohon 802.1Dspanning IEEE protokol. IEEE 802.1Q mendefinisikan arti dari sebuah Virtual LAN (VLAN) yang berkaitan dengan Model Konseptual Tertentu yang mendukung bridging pada lapisan MAC dan ke 802.1D IEEEprotokol spanning tree. Protokol ini memungkinkan untuk setiap VLAN untuk berkomunikasi dengan satu sama lain dengan menggunakan sebuah switch dengan kemampuan lapisan-3, atau router. Protokol ini memungkinkan untuk setiap VLAN untuk berkomunikasi dengan satu sama lain dengan Menggunakan sebuah saklar dengan lapisan-3 kemampuan, atau router.
IEEE 802.1Q, atau VLAN Tagging, adalah sebuah jaringan yang ditulis oleh standar IEEE 802.1 mengizinkan beberapa workgroup bridge jaringan untuk berbagi transparan link jaringan fisik yang sama tanpa kebocoran informasi antara jaringan. IEEE 802.1Q — along with its shortened form dot1q — is commonly used to refer to the encapsulation protocol used to implement this mechanism over Ethernet networks. IEEE 802.1Q - bersama dengan bentuk singkat dot1q - biasanya digunakan untuk merujuk pada enkapsulasi protokol yang digunakan untuk menerapkan mekanisme ini melalui Ethernet jaringan.
IEEE 802.1Q mendefinisikan arti dari sebuah Virtual LAN (VLAN) yang berkaitan dengan model konseptual tertentu yang mendukung bridging pada lapisan MAC dan pohon 802.1Dspanning IEEE protokol. IEEE 802.1Q mendefinisikan arti dari sebuah Virtual LAN (VLAN) yang berkaitan dengan Model Konseptual Tertentu yang mendukung bridging pada lapisan MAC dan ke 802.1D IEEEprotokol spanning tree. Protokol ini memungkinkan untuk setiap VLAN untuk berkomunikasi dengan satu sama lain dengan menggunakan sebuah switch dengan kemampuan lapisan-3, atau router. Protokol ini memungkinkan untuk setiap VLAN untuk berkomunikasi dengan satu sama lain dengan Menggunakan sebuah saklar dengan lapisan-3 kemampuan, atau router.
3:14 PM
Diposting oleh
Reza
IEEE 802.2 ini bertugas terhadap standar wireless.
Wireless Communication
Inovasi di dalam teknologi
telekomunikasi berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan
karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari
layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan dan mengejar efisiensi
di segala aspek.
Dari itu, teknik telekomunikasi memiliki
target untuk masa depan, yaitu mencapai sistem Future Wireless
Personal Communication (FWPC). Sistem tersebut menawarkan layanan
komunikasi dari siapa saja, kapan saja, di mana saja, melalui satu
deretan nomor sambungan yang tetap, dengan delay yang
sekecil-kecilnya, menggunakan suatu unit yang portabel (kecil, dapat
dipindah-pindahkan, murah dan hemat) dan memiliki sistem yang
kualitasnya tinggi dengan kerahasiaan yang terjamin.
Teknologi wireless memiliki
fleksibelitas, mendukung mobilitas, memiliki teknik frequency reuse,
selular dan handover, menawarkan efisiensi dalam waktu (penginstalan)
dan biaya (pemeliharaan dan penginstalan ulang di tempat lain),
mengurangi pemakaian kabel dan penambahan jumlah pengguna dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat.
Dengan semakin bertambahnya pemakaian
komputer, semakin besar kebutuhan akan pentransferan data dari satu
terminal ke terminal lain yang dipisahkan oleh satuan jarak dan semakin
tinggi kebutuhan akan efisiensi penggunaan alat-alat kantor (seperti
printer dan plotter) dan waktu perolehan data base, maka semakin tinggi
pula kebutuhan akan suatu jaringan yang menghubungkan terminal-terminal
yang ingin berkomunikasi dengan efisien. Jaringan tersebut dikenal
dengan Local Area Network (LAN) yang biasa memakai kabel atau fiber
optik sebagai media transmisinya. Sesuai perkembangan karakteristik
masyarakat seperti yang telah disebutkan di atas maka LAN menawarkan
suatu alternatif untuk komputer portabel yaitu wireless LAN (WLAN). WLAN
menggunakan frekuensi radio (RF) atau infrared (IR) sebagai media
transmisi.
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan
hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR,
perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF.
Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena
tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya
tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, Federal Communication Commission
(FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band)
yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak
terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki
tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan
produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM,
frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1
Mbps.
Pasar yang menjadi targetnya adalah
pabrik, kantor-kantor yang mengalami kesulitan dalam pengkabelan
(seperti kantor dengan interior marmer dll), perkulakan, laboraturium,
tempat-tempat yang bersifat sementara (seperti ruang kuliah, rapat,
konfrensi dll) dan kampus. Perkiraan sementara yang dihasilkan
menunjukkan bahwa kira-kira 5-15 % pasar LAN akan dikuasi oleh WLAN.
Dengan adanya berbagai merek perangkat
keras dan lunak, maka diperlukan suatu standar, di mana
perangkat-perangkat yang berbeda merek dapat difungsikan pada perangkat
merek lain. Standar-standar WLAN adalah IEEE 802.11, WINForum dan
HIPERLAN.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
WLAN adalah :
- Data rate tinggi (>1 Mbps), daya rendah dan harga murah.
- Metode akses yaitu metode membagi kanal kepada banyak pemakai dengan aturan-aturan tertentu.
- Media transmisi yang merupakan faktor penting pada keterbatasan data rate dan memiliki teknik tersendiri, di mana bila teknik yang berhubungan dengan media transmisi (seperti teknik propagasi dalam ruangan, teknik modulasi dll) dapat diperhitungkan dengan baik maka akan dihasilkan sistem WLAN yang tangguh.
- Topologi yaitu cara dan pola yang digunakan dalam menghubungkan semua terminal.
Lapisan Fisik dan Topologi
WLAN menggunakan standar protokol Open
System Interconnection (OSI) [8]. OSI memiliki tujuh lapisan di mana
lapisan pertama adalah lapisan fisik. Lapisan pertama ini mengatur
segala hal yang berhubungan dengan media transmisi termasuk di dalamnya
spesifikasi besarnya frekuensi, redaman, besarnya tegangan dan daya,
interface, media penghubung antar-terminal dll. Media transmisi data
yang digunakan oleh WLAN adalah IR atau RF.
- Infrared (IR)
Infrared banyak digunakan pada
komunikasi jarak dekat, contoh paling umum pemakaian IR adalah remote
control (untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat, harganya murah,
lebih bersifat directional, tidak dapat menembus tembok atau benda
gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh
cahaya matahari. Pengirim dan penerima IR menggunakan Light Emitting
Diode (LED) dan Photo Sensitive Diode (PSD). WLAN menggunakan IR sebagai
media transmisi karena IR dapat menawarkan data rate tinggi (100-an
Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN dengan IR
memiliki tiga macam teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR
(DFIR) dan Quasi Diffused IR (QDIR).
- DFIR
Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan (Gambar diatas (a)). Keunggulannya adalah tidak memerlukan Line Of Sight (LOS) antara pengirim dan penerima dan menciptakan portabilitas terminal. Kelemahannya adalah membutuhkan daya yang tinggi, data rate dibatasi oleh multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko interferensi pada keadaan simultan adalah tinggi. - DBIR
Teknik ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah radiasinya harus diatur (Gambar 7.17.b). Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data rate tinggi dan tidak ada multipath. Kelemahannya adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus LOS. - QDIR
Setiap terminal berkomunikasi dengan pemantul (Gambar 7.17.c), sehingga pola radiasi harus terarah. QDIR terletak antara DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari DFIR dan jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).
- Radio Frequency (RF)
Penggunaan RF tidak asing lagi bagi
kita, contoh penggunaannya adalah pada stasiun radio, stasiun TV,
telepon cordless dll. RF selalu dihadapi oleh masalah spektrum yang
terbatas, sehingga harus dipertimbangkan cara memanfaatkan spektrum
secara efisien. WLAN menggunakan RF sebagai media transmisi karena
jangkauannya jauh, dapat menembus tembok, mendukung teknik handoff,
mendukung mobilitas yang tinggi, meng-cover daerah jauh lebih baik dari
IR dan dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di sini, menggunakan pita
ISM (lihat tabel di bawah ini) dan memanfaatkan teknik spread spectrum
(DS atau FH).
- DS adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi secara langsung dengan kode-kode tertentu (deretan kode Pseudonoise/PN dengan satuan chip).
- FH adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi dengan frekuensi yang loncat-loncat (tidak konstan). Frekuensi yang berubah-ubah ini dipilih oleh kode-kode tertentu (PN)
Tabel Pita ISM
Frekuensi Spesifikasi |
915 MHz | 2.4 GHz | 5.8 GHz |
Frekuensi | 902-928 MHz | 2400-2483.5 MHz | 5725-5850 MHz |
Bandwidth | 25 MHz | 83.5 MHz | 125 MHz |
Jangkauan transmisi | Paling jauh | 5% < 915 MHz | 205 < 915 MHz |
Pemakaian | Sangat ramai | Sepi | Sangat Sepi |
Delay | Besar | Sedang | Kecil |
Sumber Interferensi | Banyak | Sedang | Sedikit |
WLAN dengan RF memiki beberapa
topologi sebagai berikut :
- Tersentralisasi
Nama lainnya adalah star network atau
hub based. Topologi ini terdiri dari server (c) dan beberapa terminal
pengguna (Gambar topologi wlan (a)), di mana komunikasi antara terminal
harus melalui server terlebih dahulu. Keunggulannya adalah daerah
cakupan luas, transmisi relatif efisien dan desain terminal pengguna
cukup sederhana karena kerumitan ada pada server. Kelemahannya adalah
delay-nya besar dan jika server rusak maka jaringan tidak dapat bekerja.
- Terdistribusi
Dapat disebut peer to peer (Gambar
topologi wlan (b)), di mana semua terminal dapat berkomunikasi satu sama
lain tanpa memerlukan pengontrol (server). Di sini, server diperlukan
untuk mengoneksi WLAN ke LAN lain. Topologi ini dapat mendukung operasi
mobile dan merupakan solusi ideal untuk jaringan ad hoc. Keunggulannya
jika salah satu terminal rusak maka jaringan tetap berfungsi, delay-nya
kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim. Kelemahannya adalah
tidak memiliki unit pengontrol jaringan (kontrol daya, akses dan
timing).
3:07 PM
Diposting oleh
Reza
IEEE 802.3
IEEE 802.3
adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang mendefinisikan lapisan
fisik dan sublapisan media access control dari lapisan data-link dari standar Ethernet
berkabel. IEEE 802.3 mayoritas merupakan teknologi Local Area Network (LAN), tapi
beberapa di antaranya adalah teknologi Wide Area Network (WAN).
IEEE 802.3 juga merupakan sebuah teknologi yang mendukung arsitektur
jaringan IEEE 802.1.
DIX Etthernet dan IEEE 802.3
Spesifikasi Ethernet yang asli (yang disebut sebagai "Experimental
Ethernet") dikembangkan oleh Robert Metcalfe pada tahun 1972 dan
dipatenkan pada tahun 1978 dan dibuat berbasiskan bagian dari protokol nirkabel
ALOHAnet.
Memang, Experimental Ethernet sudah tidak digunakan lagi saat ini, tapi
dapat dianggap sebagai protokol Ethernet oleh sebagian kalangan.
Ethernet yang dikenal sekarang yang digunakan di luar Xerox adalah DIX
Ethernet. Tetapi, karena DIX Ethernet juga dikembangkan dari
Experimental Ethernet, dan semakin banyak standar yang juga dikembangkan
berbasiskan teknologi DIX Ethernet, komunitas teknis telah menganggap
bahwa semuanya adalah Ethernet. Karenanya, penggunaan istilah Ethernet
juga dapat digunakan untuk menyebutkan semua jaringan yang menggunakan
fungsi dan media yang telah distandarisasi sebagai berikut:
3:04 PM
Diposting oleh
Reza
WORKING GROUP
|
BENTUK KEGIATAN
|
IEEE802.1 | Standarisasi interface lapisan atas
HILI (High
Level Interface) dan Data Link termasuk
MAC (Medium Access Control) dan LLC
(Logical Link Control)
|
IEEE802.2 | Standarisasi lapisan LLC |
IEEE802.3 | Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT, dll.) |
IEEE802.4 | Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus |
IEEE802.5 | Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring |
IEEE802.6 | Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB
(Metropolitan Area Network-Distributed
Queue Dual Bus.)
|
IEEE802.7 | Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group) pada LAN |
IEEE802.8 | Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group.) |
IEEE802.9 | Standarisasi ISDN (Integrated Services Digital Network) dan IS (Integrated Services ) LAN |
IEEE802.10 | Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN Security.) |
IEEE802.11 | Standarisasi masalah wireless LAN dan CSMA/CD bersama IEEE802.3 |
IEEE802.12 | Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN |
IEEE802.14 | Standarisasi masalah protocol CATV |
Other referensi :
ieee 802.1-23
Name Description
IEEE 802.1 Bridging (networking) and Network Management
IEEE 802.2 LLC
IEEE 802.3 Ethernet
IEEE 802.4 Token bus
IEEE 802.5 Defines the MAC layer for a Token Ring
IEEE 802.6 MANs
IEEE 802.7 Broadband LAN using Coaxial Cable
IEEE 802.8 Fiber Optic TAG
IEEE 802.9 Integrated Services LAN
IEEE 802.10 Interoperable LAN Security
IEEE 802.11 a/b/g/n Wireless LAN (WLAN) & Mesh (Wi-Fi certification)
IEEE 802.12 100BaseVG
IEEE 802.13 unused
IEEE 802.14 Cable modems
IEEE 802.15 Wireless PAN
IEEE 802.15.1 Bluetooth certification
IEEE 802.15.2 IEEE 802.15 and IEEE 802.11 coexistence
IEEE 802.15.3 High-Rate wireless PAN
IEEE 802.15.4 Low-Rate wireless PAN (e.g., ZigBee, WirelessHART, MiWi, etc.)
IEEE 802.15.5 Mesh networking for WPAN
IEEE 802.16 Broadband Wireless Access (WiMAX certification)
IEEE 802.16.1 Local Multipoint Distribution Service
IEEE 802.17 Resilient packet ring
IEEE 802.18 Radio Regulatory TAG
IEEE 802.19 Coexistence TAG
IEEE 802.20 Mobile Broadband Wireless Access
IEEE 802.21 Media Independent Handoff
IEEE 802.22 Wireless Regional Area Network
IEEE 802.23 Emergency Services Working Group New (March, 2010)
sumber :http://en.wikipedia.org/wiki/IEEE_802
2:52 PM
Diposting oleh
Reza
Unit Kerja | Bidang yang ditangani |
---|---|
802.1 | Higher Layer LAN Protocols Working Group |
802.3 | Ethernet Working Group |
802.11 | Wireless LAN Working Group |
802.15 | Wireless Personal Area Network (WPAN) Working Group |
802.16 | Broadband Wireless Access Working Group |
802.17 | Resilent Packet Ring Working Group |
802.18 | Radio Regulator TAG |
802.19 | Coexistence TAG |
802.20 | Mobile Broadband Wireless Access (MBWA) Working Group |
802.21 | Media Independent Handoftt Working Group |
802.22 | Wireless Regional Area Network |
Configuration: |
Configuration of disk usage quotas on Linux - Perform the following as root:
- Edit file /etc/fstab to add qualifier "usrquota" or "grpquota" to the partition. The following file system mounting options can be specified in /etc/fstab: grpquota, noquota, quota and usrquota. (These options are also accepted by the mount command but ignored.) The filesystem when mounted will show up in the file/etc/mtab, the list of all currently mounted filesystems.)
- To enable user quota support on a file system, add "usrquota" to the fourth field containing the word "defaults".
... /dev/hda2 /home ext3 defaults,usrquota 1 1 ...
- Replace "usrquota" with "grpquota", should you need group quota support on a file system.
... /dev/hda2 /home ext3 defaults,grpquota 1 1 ...
- Need both user quota and group quota support on a file system?
... /dev/hda2 /home ext3 defaults,usrquota,grpquota 1 1 ...
- To enable user quota support on a file system, add "usrquota" to the fourth field containing the word "defaults".
Langganan:
Postingan (Atom)