Haus di Dunia Tak Sehaus di Akherat


Haus saat berpuasa adalah hal biasa. Ia menjadi sebuah konsekuensi dari ibadah ini, sekaligus menjadi pembuktian cinta kepada Sang Khalik. Pada hakikatnya, Allah mensyariatkan puasa bagi kita para hamba-Nya, adalah agar kita mengerti betapa air yang biasa membasahi tenggorokan kita begitu berarti. Sekaligus agar kita merasakan indahnya berpuasa. Sebab seperti sabda Rasulullah Saw:

“Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Saat ia berbuka, maka ia berbuka dengan hidangannya. Sedangkan yang kedua adalah kebahagiaan saat ia berjumpa dengan Tuhannya.” Hadits Muttafaq Alaihi.

Haus adalah ujian bagi mereka yang berpuasa, dimana mereka akan mendapatkan ganjaran yang begitu besar dari Allah Swt saat mereka mampu menahan rasa haus di dunia. Namun sebaliknya, jika saat Allah Swt memerintahkan agar manusia mau menahan haus di dunia, dan mereka tidak melakukannya, maka mereka akan merasakan rasa haus yang berkepanjangan di akhirat. Naudzubillah...!

Rasa haus saat berpuasa adalah salah satu pembuktian cinta kepada Allah Swt. Sebab haus dan lapar itu akan membuat Allah merasa kagum kepada manusia yang berpuasa dan pada akhirnya akan melahirkan keridhaan Allah Swt. Dalam sebuah hadits qudsi, Dia Swt berfirman:
قال تعالى: يترك طعامه وشرابه وشهوته من أجلي، الصيام لي وأنا أجزي به
”Ia rela meninggalkan makanan dan minuman serta syahwatnya karena Aku. Shiyam adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” HR. Bukhari


Tangis Abdullah bin Umar Ra

Ibn Abi ad-Dunyâ menukilkan bahwa, Abdullah ibn Umar r.a.sedang meminum air dingin lalu tiba-tiba ia menangis, dan tangisnya semakin mengeras. Maka seseorang berkata kepadanya: “Apa yang membuatmu menangis?.”
Ia menjawab: “Saya teringat satu ayat dari Al Qur’an”, firman Alah Ta’âlâ: “Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingin” (QS Saba’ [34]:54).
Maka saya tahu, bahwa penduduk neraka tidak menginginkan sesuatu untuk syahwat mereka kecuali air, dan firman Allah Ta‘âlâ: “Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu” (QS al-A‘râf [7]:50).

Saya berkata: Subhânallah al-‘Azhîm….”sesungguhnya mereka sedang mengingat nikmat Allah yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya, dan Ia haramkan bagi para pendosa kelak di Akhirat, sementara mereka disiksa di dalam neraka –kita berlindung kepada Allah -,karena panas api neraka memaksa datangnya haus yang sangat.”

Wahai saudaraku..., tidak ada yang diinginkan oleh penduduk neraka kecuali air yang dapat mengusir dahaga mereka. Ketahuilah, kehausan sejenak di dunia karena mentaati keinginan Tuhanmu, jauh lebih bagus bagimu daripada mendapat murka-Nya sehingga engkau akan merasa haus yang tak berkesudahan.

Tahanlah rasa hausmu di dunia saat menjalankan puasa, sebab Allah akan menjauhkanmu dari neraka.
Aku menyampaikan hal ini karena aku tahu bahwa Rasulullah Saw bersabda:
وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: متفق عليه.

Dari Abu Said Al Khudri Ra mengatakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
“Tidak ada seorang hamba yang mengerjakan shaum satu hari di jalan Allah kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka karena amal puasa hari itu selama 70 tahun.” Hadits Muttafaq Alaihi.

Source :Reza's friend
0 Responses

Posting Komentar

abcs